Salam rakan,
Hari ini saya masih berlegar dalam beberapa blog yang sama.. selain beberapa blog lain yang saya teroka...
Cuma hari ini saya bersedih.. sebab sebagai hamba, saya selalu lupa diri.. bila terlalu mempersoal sesuatu.. cuba lihat diri kita.. kalau anak² kecil di rumah terlalu banyak bertanya juga sikap malas menjawab dan api kemarahan itu mudah benar marak... tapi Dia Yang Maha Kaya itu tidak sedikit pun terjejas dalam terus memberi walhal hamba terlalu banyak mempersoal... terkadang kita beremosi.. selalu fikirkan orang ini tidak begini... orang itu tidak begitu.. pendek kata ada sahaja orang lain tidak menjadi seperti yang kita fikirkan... sedangkan sebenarkan kitalah hamba yang sedang diuji di situ... 'orang lain' itu hanyalah elemen tambahan yang menjadi alat untuk ujian kita... sedarkan kita?.. saya selalu terlupa.. terkadang bila tersedar kita beristighfar.. kemudian kita terlupa lagi... dan kita disedarkan lagi.. Alhamdulillah bila kita tersedar.. Dia masih sayangkan kita..
Bila kita diuji lagi... wilma dengan hanya demam atau sakit mulut... selalu benar kita mengeluh... bersedih hati.. dan mula mempersoal... lagi lupa diri... tidak ingat kita hamba.. kalau kita diberi demam itu, ingat juga kita diberi oksigen untuk terus bernafas, nasi sebagai rezeki, darah yang masih terus mengalir dalam urat saraf hingga ke otak.. dan banyak yang lain lagi... apalah sangat dengan demam itu..
Jika ujian itu lebih besar... anak sakit... kereta rosak... lagi kita mudah lupa... kita jadi mempersoal... bukan kita bersyukur... Ya Allah... jangan Kau jadikan aku hamba yang lupa diri... walau sesaat pon... Amin Ya Rabbal Alamin...
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Paling malang, manusia kerap terlupa bahawa dirinya hamba. Terutamanya ketika diuji. Sebab itu Allah mengajar kita agar mengucapkan kalimah ‘istirja’ setiap kali diuji… Innalillah wa inna ilahihi rajiun, yang ertinya, “kami ini milik Allah, kepadaNya kami akan dikembalikan.” Ya, inilah kalimah yang mengingatkan bahawa kita ini milik Tuhan, Tuhan layak menguji kita dan kita layak diuji. Jangan sekali-kali menolak apalagi ‘mengamuk’ apabila diuji. Kita hanya hamba…
Namun untuk meringankan kepedihan ujian yang menimpa, hendak kita mengenal Allah yang memberi ujian itu. Kenallah sifat ilmu, kasih-sayang dan belas ihsan Allah yang Maha hebat. Sebagai hamba ilmu kita terbatas, ilmu Allah yang Maha Luas. Kasih sayang kita cuma seraut, kasih sayang Allah selaut. Orang yang mengenal Allah, akan mencintaiNya. Bila sudah cinta, kuranglah derita diuji. Bukankah cinta itu buta?
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca lebih lanjut klik sini..
Memang sebak hati saya membacanya.. banyak yang terkena pada batang hidung sendiri... jadi perlu baiki diri.. Beriku kekuatan Ya Allah.. Amin..
Salam akhir bicara.
2 comments:
betol tu.. kdg2 bila kita dapat nikmat kita lupa nak bersyukur tapi bila susah kite persoalkan... skang jue selalu ingatkan diri sndiri, kalau sakit, susah tu seme ujian allah... cuma kalau boleh kita taknak la benda tu seme.. so berdoa agar nikmat yg kite dapat tak menjadikan kite golongan yg lalai dan leka
ya jue.. sebab itu saya menulis untuk mengingati diri saya.. dan rakan².. baca juga doa yang jue tulis tu.. betul².. antara jutawan dan dermawan.. terkadang kita terlupa dan tidak berfikir bila mengejar sesuatu.. :)
Post a Comment